Bab I
PENDAHALUAN
1.
Latar
Belakang
Indonesia adalah Negara
yang memiliki berbagai macam suku, agama, budaya, ras dan bahasa yang
berbeda-beda. Sehingga banyak terjadi kesalahpahaman atau gesekan yang terjadi
antar masyarakat yang dapat menimbulkan konflik. Banyak daerah-daerah yang
terdapat di Indonesia di tempati oleh orang-orang pendatang yang bukan penduduk
asli dari daerah tsb. Sehingga terkadang banyak penduduk asli merasa terganggu
dan terpinggirkan karena warga pendatang yang lebih menguasai daerahnya.
Sebagai contoh daerah Lampung, dengan penduduk yang mencapai 7.608.405 (sensus
2010) ini ditempati oleh berbagai suku, selain suku asli lampung sendiri di
provinsi tersebut juga banyak penduduk/suku yang berasal dari sumsel, bali,
Lombok, jawa, padang, batak, Madura,
Palembang dan warga asing (China, Arab). Tentunya dengan berbaurnya berbagai
macam suku tersebut maka tingkat kecenderungan untuk terjadinya konflik semakin
tinggi. Sebenarnya konflik antar suku sudah sering terjadi di lampung baik
antara suku lampung asli dengan bali maupun suku jawa dengan bali atau suku
lampung dengan jawa.
2.
Rumusan
Masalah
1) Apa
itu konflik ?
2) Apa
saja penyebab konflik di Indonesia ?
3.
Tujuan
1) Mengetahui
penyebab konflik yang terdapat di Indonesia
2) Mengetahui
penyebab konflik yang terjadi di Lampung
Bab II
PEMBAHASAN
Konflik berasal dari kata kerja Latin configure yang berarti saling
memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses social
antara 2 orang atau lebih (kelompok) dimana salah satu pihak berusaha
menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
Konflik sering terjadi di Indonesia bahkan hampir setiap hari terjadi konflik,
itu biasanya disebabkan oleh
kesalahpahaman antar individu atau kelompok. Bahkan konflik di Indonesia bisa sangat luas
seperti perang antar suku, agama, budaya dan lain-lain. Seperti konflik yang
terjadi di daerah Lampung, konflik itu terjadi antara suku asli Lampung dengan
suku pendatang dari Bali.
Suku asli
Lampung pada dasarnya bersikap sangat baik terhadap para pendatang, mereka
menyambut baik kedatangan para pendatang tersebut tetapi memang terkadang para
pendatang lah yang sering menyulut amarah penduduk asli lampung. Sebagai tuan
rumah, suku asli lampung tentunya tidak akan tinggal diam jika mereka merasa
dihina oleh suku lain apalagi hal tersebut berkaitan dengan masalah “harga
diri”.
Konflik
antar suku dilampung memang bukan merupakan sebuah hal baru, konflik tersebut
sudah pernah terjadi sebelumnya dan pemicunya hanyalah berawal dari masalah
sepele. Bahkan di tempat yang sama dengan saat ini terjadi perang suku saat ini
yaitu di Sidorejo kecamatan Sidomulyo juga pernah terjadi pada bulan januari
2012 kemarin, pemicunya adalah perebutan lahan parkir. Berikut ini beberapa
perang antar suku yang pernah terjadi di Lampung :
Ø Pembakaran pasa Probolinggo Lampung
Timur oleh suku bali.
Ø 29 Desember 2010 : Perang suku Jawa
/ Bali vs Lampung berawal dari pencurian ayam.
Ø September 2011 : Jawa vs Lampung
Ø Januari 2012 : Sidomulyo Lampung
Selatan Bali vs Lampung
Konflik
diatas adalah beberapa konflik yang terhitung besar, selain konflik besar yang
pernah terjadi diatas di lampung juga sering terjadi konflik – konflik kecil
antar suku namun biasanya hal tersebut masih bisa diredam sehingga tidak
membesar.Dari konflik – konflik kecil tersebut timbul lah dendam diantara para
suku – suku tersebut sehingga jika terjadi insiden kecil bisa langsung berubah
menjadi sebuah konflik besar. Pengelompokan suku di daerah lampung memang sudah
terjadi sejak lama, bahkan hal tersebut sudah terjadi sejak mereka remaja. Di
beberapa sekolah didaerah lampung anak – anak suku bali tidak mau bermain /
bersosialisasi dengan anak-anak suku lainnya begitu juga dengan anak-anak dari
suku jawa maupun lampung. Mereka biasanya berkelompok berdasarkan suku mereka
sehingga jika diantara kelompok tersebut terjadi perselisihan tentunya akan
melibatkan suku mereka.
Bab
III
PENUTUP
Kesimpulan
Suku,
agama, ras, budaya, kepentingan, kesalahpahaman dan masih banyak lagi, itu
adalah contoh dari penyebab konflik yang terjadi di Indonesia. Banyak
masyarakat Indonesia yang masih berpikir bahwa suatu masalah hanya dapat
diselesaikan dengan otot bukan otak. Jadi seharusnya masyarakat Indonesia bisa
lebih dewasa dalam menanggapi suatu masalah agar tidak terjadi konflik. Konflik
tidak akan terjadi jika masyarakat Indonesia bisa menghormati, menghargai dan
toleransi terhadap orang-orang yang memiliki agama, ras, suku dan budaya yang
berbeda, agar sesuatu yang tidak diinginkan tidak terjadi.
Saran
Masyarakat
Indonesia seharusnya bisa belajar dari pengalaman, bahwa konflik itu hanya
mengakibatkan kerugian dan tidak membawa keuntungan. Maka dari itu masyarakat
Indonesia bisa saling toleransi kepada siapa saja baik itu dari suku pendatang
maupun suku asli daerah tersebut. Sehingga konflik yang terjadi di Indonesia
bisa berkurang.
DAFTAR PUSTAKA
www.lintasberita.web.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar