Waktu
itu saya dalam perjalanan ke sebuah tempat rekreasi yang ada di daerah Jakarta.
Dalam perjalanan saya secara tidak sengaja melihat sesuatu daerah yang menarik
untuk dibicarakan. Di daerah tersebut saya melihat kea rah kanan saya terdapat
perumahan mewah yang ukuran rumahnya cukup
untuk tempat tinggal 50 orang. Namun ketika saya melihat ke arah kiri,
saya agak terperangah karena di sana terdapat banyak rumah-rumah kumuh yang
tidak layak untuk dijadikan tempat tinggal. Saya berpikir ternyata dinegara ini
masih banyak ketimpangan social yang menunjukan belum berhasilnya peran
pemerintah dalam bidang social,ekonomi dll.bayangkan saja di satu sisi sebagian
orang menikmati kehidupan yang serba mewah dan di sisi lain masih banyak
orang-orang yang untuk kebutuhan makan sehari-hari saja susah. Dan daerah si
kaya dan si miskin tersebut hanya dipisahkan oleh sebuah kali.
Saya
bertanya-tanya pada diri saya sendiri
ternyata di Negara yang kekayaan alamnya sangat melimpah ini masih
banyak orang-orang yang kehidupan ekonominya dibawah garis kemiskinan. Andai
saja kekayaan alam yang melimpah dinegara ini bisa dimanfaatkan dengan baik dan
tidak ada oknum-oknum yang KKN
mungkin orang-orang miskin akan berkurang, apalagi jika orang-orang mau
menyumbangkan sebagian hartanya ke orang-orang yang kurang mampu mungkin
masalah-masalah social dan ekonomi akan sedikit demi sedikit berkurang.
Siapa
yang salah dalam masalah kehidupan social yang berbeda ini? Tidak ada yang dapat disalahkan secara
langsung, karena masalah ketimpangan social ini adalah masalah bersama dan
harus diselesaikan secara bersama-sama. Pemarsalahan seperti kehidupan social
yang berbeda antara si kaya dan si miskin tidak dapat di selasaikan seperti
membalikan telapak tangan, masalah ini butuh proses yang panjang dan butuh
waktu yang lama untuk di selesaikan.
Jadi butuh kerjasama antara pemerintah dengan orang-orang yang memeliki
kekayaan yang lebih untuk membantu orang-orang yang kekurangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar